Jumerto Rafting

0
296

Keindahan Alam Sungai Jomerto Patrang,Wisata Rafting Murah dan Lengkap Banget

Murah dan Lengkap Banget Nih, Wisata Rafting Jumerto, Patrang | radarjember.jawapos.com | Page 2Setelah lama vacum akibat terdampak virus Corona, akhirnya wisata Rafting Jumerto Adventure, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, akhirnya beroperasi kembali.Wisata destinasi alam yang menyusuri sepanjang Desa Klungkung, Kecamatan Patrang, Kebupaten Jember, Jawa Timur ini mulai didatangi wisatawan.Menurut pengelola wisata, Hafid mengatakan, selama musim pandemi Corona dampaknya sangat dirasakan sekali oleh pelaku wisata.”Sejak ditetapkannya darurat Covid-19, banyak wisatawan yang semula mendaftar banyak menggagalkan,” akui dia, Minggu (07/02/2021) di lokasi kegiatan.

Keindahan Alam Sungai Jomerto Diharap Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat – PETISI.COHafid merinci, sebelumnya wisatawan setiap minggunya bisa dipastikan lebih dari 60 pengunjung.”Sekarang, hampir tidak ada. Ini baru mulai kembali karena ada pengunjung,” sebutnya.Kendati begitu, menurut Hafid, protokol kesehatan tetap diterapkan dalam arung jeram itu.”Kami pastikan semua pengunjung kami minta pakai masker,” akui Hafid.Untuk harga tarifnya sendiri, masih terbilang murah dan tidak membuat kantong bolong”Perorang kami patok dengan harga Rp 120.000, untuk tubing lebih murah. Itu sudah dapat fasilitas makan, snack dan guide selama berwisata,” sebutnya.

Jumerto Rafting - Tourist attraction in Jember, Indonesia | Top-Rated.OnlineUntuk rute yang ditempuh, kata Hafid, mengambil garis start Desa Klungkung dan finis di Kelurahan Jumerto disesuaikan permintaan dari permintaan wisatawan sendiri.”Ada yang berjarak 4 kilometer sampai 7 kilometer. Tergantung permintaan wisatawan dan derasnya arus air sungai,” paparnya.Dirinya berharap, pemerintah bisa mencarikan solusi terbaik bagi pelaku wisata.”Sekali lagi, kami pelaku wisata sangat terdampak . Pemerintah mohon kehadirannya,” pinta Hafid.Pernyataan senada disampaikan guide wisata Bagus Candra. Menurutnya, sepinya wisata arung jeram sangat berdampak terhadap ekonomi.”Pengunjung sepi otomatis, ekonomi berpengaruh. Semoga pengunjung hari ini, bisa jadi awal yang baik,” lugasnya.

Siapa pun bisa menikmati wisata Rafting Jumerto. Tentu, saat air Sungai Kalijompo di Kelurahan Jumerto, Kecamatan Patrang, ini sudah melimpah. Apalagi biaya yang dikeluarkan juga cukup ekonomis. “Per pengunjung ditarif Rp 100 ribu per orang,” ungkap Mariono kepada Jember Terbina.

√dari Hotel ke Rafting dan Tubing Jember (3 of 3)Dengan harga itu, para pengunjung sudah mendapatkan banyak fasilitas. Perahu karet lengkap dengan dua pendamping dan pelampung. Total ada dua perahu yang selalu ready yang berkapasitas tiga orang dan empat orang bersama dengan dua skipper atau pendamping. “Harga itu sudah sekaligus dengan pelampung, helm, dan peralatan pelindung diri lainnya,” paparnya.Lebih lanjut, Mariono menjelaskan, pihaknya juga menyediakan jasa serta peralatan jika para pengunjung ingin melakukan arung jeram di tempat lain. “Kami siap asalkan order lebih dulu,” tuturnya.

Asyiknya Menikmati Wisata Musiman Arum Jeram di Sungai Kalijompo, Patrang

Jujukan wisata di Jember cukup banyak. Mulai dari pantai, gunung, sungai, hingga wisata buatan. Jika umumnya destinasi wisata tersebut bisa dikunjungi sewaktu-waktu, namun khusus wisata yang satu ini tidak. Ya, Jumerto Rafting Adventure. Untuk menikmati serunya arung jeram, pengunjung harus menunggu momentum yang tepat. Saat musim hujan tiba dan air Sungai Kalijompo melimpah.

Jember Terbina menemui Pengelola Jumerto Rafting Adventure Mariono. Sia itu, dia menunjukkan lokasi finis arung jeram di Sungai Kalijompo yang berlokasi di Kelurahan Jumerto, Kecamatan Patrang. Sesekali, pria 51 tahun tersebut menunjukan lokasi belokan terakhir sebelum menjangkau titik finis. “Bagi yang pernah mencoba rafting atau arung jeram ini, pasti ketagihan,” ucapnya.

Menggunakan perahu karet yang berisi sekitar tiga hingga empat orang, Mariono bisa menyusuri sungai dengan panjang sekitar tiga kilometer tersebut. Tentunya dibarengi dengan pemandu untuk menjaga keamanan wisatawan. “Meski jaraknya tiga kilo, tapi rasanya seperti delapan kilometer,” candanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here