PONDOK DARUT THOLIBIN
Pesantren darut tholibin barokah al qodiri di kukuhkan pada thn 2004 dan di asuh oleh kh. m. habibulloh khomsun syamsuri. tersedia sarana dan prasarana 1. PAUD (pendidikan usia dini) 2. TPQ 3. Madtasah diniah 4. MTs al qodiri 5. MA al qodiri
FOTO PENGASUH PP DARUT THOLIBIN BA DAN NYAI
FOTO PENG.PP DARUT THOLIBIN BA. PUTA DAN PUTRI
FOTO PUTRA DAN PUTRI PENGASUH PP DARUT THOLIBIN
FOTO PONDOK
ASRAMA PUTRA TAMPAK SAMPING
Alamat: JL. Umbulsari, No. 03, Krebet, Tegalwangi, Umbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68166, Indonesia
SEJARAH PP. DARUT THOLIBIN BAROKAH AL-QODIRI
Kondisi saat ini tak dapat dinafikan, tentang diperlukannya suatu lembaga yang mampu menjaga dan mengendalikan dampak negatif dari arus globalisasi. Yang diharapkan mampu menjadi pegangan, memberi solusi dan juga memberikan pencerahan yang baik agar umat dapat terdidik, dalam artian mengetahui bagaimana sebenarnya agama Islam itu. Dengan tujuan agar mereka memiliki pondasi yang kuat guna menghadapi perkembangan masa dewasa ini, yang semakin maju tapi begitu menghawatirkan. Adapun lembaga yang dimaksud di-antaranya adalah Pesantren yang diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan ini.
Istilah Pesantren secara etimologi berasal dari kata santri. Dengan ditambah awalan pe dan akhiran an menjadi pesantrian (kemudian pelafalannya menjadi “Pesantren”) yang memiliki arti tempat tinggal para santri. Istilah santri sendiri ada yang mengatakan berasal dari bahasa Tamil yang berarti guru ngaji.
Sementara itu Dalam kamus Bahasa Arab, Darut Tholibin memiliki makna tersendiri. Addar artinya rumah sedangkan Tholibin artinya mencari ilmu, sehingga Addar Darut Tholibin dapat diartikan sebagai rumah pencari ilmu yang barokah dan merupakan perkara kecil tapi bertambah serta merupakan perkara yang mutlak.
Sedangkan menurut pengertian umum, Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang selalu diidentikan dengan ciri-ciri; Adanya hubungan yang akrab antara santri dan kyai, Santri taat dan patuh kepada kyainya, Para santri hidup secara mandiri dan sederhana, adanya semangat gotong royong dan kekeluargaan, sebagai bahan pelajaran utama diajarkannya kitab – kitab klasik dan kitab – kitab kontemporer.