Selo Bonang Argopuro

0
1070

Bunyi Gamelan dan Jalan Terang di Selo Bonang Jember

Wisata Selobonang merupakan tempat wisata baru di Kabupaten Jember yang unik karena menyajikan susunan batu yang mengeluarkan nada saat diketuk. Batu piringan tersebut sudah disusun dengan rapi.Ada yang menyebutnya Wisata Geopark di Jember. Alasannya, bebatuan tersebut dinilai berbeda dengan batu lain pada umumnya.Selobonang terletak di lereng pergunungan Hyang dengan ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut (mdpl), tepatnya di Dusun Sumbercandik, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk.

Ada sebuah lokasi di Kabupaten Jember yang tidak diketahui oleh banyak orang. Lokasi tersebut bernama Selo Bonang.Bertempat di Dusun Sumbercandik, Desa Panduan, Kecamatan Jelbuk, Selo Bonang merupakan sebuah lokasi wisata yang sangat terpencil dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

SELO BONANGjaraknya dari pusat kota Jember sekitar 15 kilometer atau 17 kilometer ke arah utara. Waktu tempuh yang dibutuhkan TIMES Indonesia, untuk menjangkau Selo Bonang, kira-kita 1,5 jam dengan menggunakan sepeda motor. Selain terpencil, Selo Bonang berada di tempat yang berbukit-bukit terjal.

Selo BonangKarena kondisi yang demikian, perjalanan menuju ke Selo Bonang tidak bisa dibilang mudah. Kondisi jalan menuju ke sana dari titik persimpangan jalan yakni dari Jalan Sultan Agung atau Jalan Diponegoro di Kecamatan Arjasa menuju Selo Bonang di Desa Panduan jauh dari kesan mulus.

Selo BonangSetidaknya, ada tiga jenis kondisi jalan di sepanjang jalan menuju Selo Bonang. Dijamin ketiganya sangat tidak nyaman untuk dilalui kendaraan dan bikin pinggang sakit.

Kondisi jalan yang pertama yakni jalan yang masih tanah atau berlumpur, kedua, jalan yang sudah beraspal namun telah hancur di sana-sini.

Ketiga, kondisi jalan makadam yakni jalan yang masih dilapisi dengan batu-batu kerikil dengan permukaan yang tajam-tajam.

Beberapa warga di sekitar yang dijumpai di sepanjang jalan juga beberapa kali memperingatkan soal sulitnya melintasi jalan-jalan itu, tapi juga memberikan tips agar sukses melintasinya.

“Jangan tarik gas terlalu kencang. Pelan-pelan saja dan nikmati jalannya,” saran dari salah seorang warga yang tinggal dekat Selo Bonang.

Semakin dekat ke lokasi Selo Bonang, ternyata kondisi jalan tidak terasa semakin baik, tapi justru semakin parah. Jurang-jurang yang sejak awal sudah jadi teman perjalanan semakin lama tampak semakin terjal dan dalam.

Selain itu, jalan dengan kondisi yang lebih layak dilalui hewan ternak ketimbang kendaraan bermotor itu semakin menanjak dengan sudut kemiringan yang alamaak… membuat geleng-geleng kepala dan jantung berdegup.

Namun, di samping kesulitan yang dilalui di sepanjang perjalanan menuju Selo Bonang seolah langsung dibayar tunai dengan pemandangan alam yang luar biasa indah.

Sepanjang perjalanan, mata akan dimanjakan oleh pemandangan berupa hutan lebat dan bukit. Di beberapa lokasi di sepanjang jalan juga terlihat pemandangan kota Jember serta ribuan gumuk yang diliputi dengan kabut tipis, membuat seolah sedang berada di negeri atas awan.

Tidak cuma itu, udara yang terasa sejuk di sepanjang perjalanan seakan meredam stres karena menghadapi kondisi jalan yang tidak bersahabat.

andanya sudah dekat ke lokasi Selo Bonang adalah adanya sebuah persimpangan jalan, yakni jalan makadam di selah kanan dan jalan berlumpur di sebelah kiri. Nah, jalan yang berlumpur itulah yang mengantar ke Selo Bonang.

Dari titik persimpangan jalan itu, lokasi wisata Selo Bonang hanya berjarak sekitar setengah kilometer. Rumah-rumah warga juga semakin jarang terlihat. Namun di langit Selo Bonang, elang Jawa semakin terlihat.

Menuju Selo Bonang, Jember

[Coc Reg. Jember] Keunikan Selo Bonang di Jember, Ada Batu Berbunyi Seperti Gamelan

Wisata Selo Bonang tak jauh dari kota Jember, hanya sekitar 15 kilometer dengan waktu perjalanan 36 menit. Selo Bonang terletak di lereng pergunungan Hyang dengan ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut (mdpl), tepatnya di Dusun Sumbercandik, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk. Menuju Selo Bonang bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat. Namun, pengunjung harus parkir di bawah. Selanjutnya, perjalanan menuju lokasi dilanjutkan dengan berjalan kaki. Bila menggunakan sepeda motor, pengunjung bisa mengendarainya sampai atas atau dekat lokasi dan memarkirkannya di rumah warga. Jika perjalanan dilakukan menggunakan angkutan umum, pengunjung bisa menggunakan jasa ojek dari terminal arjasa untuk sampai ke tempat wisata Selo Bonang.

Berawal dari Temuan Batu Piring Kecil

[Coc Reg. Jember] Keunikan Selo Bonang di Jember, Ada Batu Berbunyi Seperti Gamelan

Pada awalnya Selo Bonang adalah bukit biasa dengan banyak batu piring. Setelah digali, ternyata ada banyak batu seperti itu. Saat bebatuan tersebut mulai ditata agar lebih rapi, ketika mencoba mengetuk batu, ternyata batu tersebut mengeluarkan bunyi. Bebatuan ada yang disusun ke atas, seperti candi kecil. Ada pula yang disusun seperti sebuah ruang tamu. Pengunjung bisa duduk di tempat itu lalu memainkan musik dengen mengetuk bebatuan tersebut. Saat ini, ada sekitar 80 batu yang sudah terkumpul. Jumlah itu bisa bertambah karena masih banyak batu yang belum disusun.

Selo Bonang Cocok sebagai Tempat Meditasi

[Coc Reg. Jember] Keunikan Selo Bonang di Jember, Ada Batu Berbunyi Seperti Gamelan

Keheningan alam di wisata Selo Bonang kerap dijadikan tempat meditasi oleh sebagian kalangan. Pengunjung bisa duduk di atas batu, menyaksikan pemandangan, dan fokus mendengarkan bunyi alam. Saat matahari mulai tenggelam, hanya ada satu lampu yang menerangi kegelapan malam, yakni di pondok kecil buatan warga. Tempat ini digunakan sebagai tempat singgah sebelum pengunjung bermeditasi. Ada juga turis asing yang datang ke sana. Turis tersebut menginap di Selo Bonang dan mencoba melakukan meditasi pada malam harinya. Meditasi dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya melalui bunyi ketukan dari bebatuan. Ada beberapa titik lokasi yang bisa dijadikan untuk meditasi. Sekitar lima sudut yang bisa ditempati di susunan bebatuan tersebut.

Misteri Bunyi Gamelan dan Jalan Terang di Selo Bonang

Selo Bonang

Selo Bonang merupakan nama sebuah batu, yang ditemukan warga di kawasan hutan di kaki pegunungan Argopuro di Dusun Sumbercandik, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember Jawa Timur.

Selo Bonang adalah bebatuan keunikan yang khas, dapat berbunyi seperti alat musik gamelan, dengan enam jenis suara.  Meski tergolong tempat wisata baru di Jember, namun Selo Bonang sudah dikenal wisatawan lokal hingga mancanegara.

Banyak pengunjung berdatangan yang hanya ingin mendengarkan suara musik Selo Bonang. Apalagi di tangan para seniman, atau mahasiswa yang bersama-sama membunyikan, lantunan suara yang muncul dari batu itu seperti suara group musik gamelan.

Selain itu, banyak wisatawan ke tempat tersebut untuk berswafoto karena pemandangan alamnya indah. Tempatnya asri, terdiri dari pegunungan terjal, terbentang warna hijau dengan warna – warni bunga menggoda.

Bahkan banyak wisatawan dari luar Jember, bermalam di wisata tersebut, untuk rileksasi, bermeditasi atau bertapa. Bahkan pengunjung beranggapan bahwa tempat tersebut, menyimpan kekuatan megis, sehingga sangat cocok untuk bertapa.

“Biasanya yang datang untuk bermeditasi atau bertapa adalah para paranormal, pada bulan syuro,” tutur Hadi Purnomo, penemu sekaligus pemilik tanah Selo Bonang, Jumat 18 Januari 2019.

Hadi menceritakan, banyak pengalaman spiritual pengunjung di Selo Bonang, mulai terasa sangat dingin, sehingga menghentikan meditasinya. Namun setelah keluar dari Selo Bonang, suasananya kembali Normal.

“Selo Bonang sering menjadi tujuan untuk meditasi. Pengalaman mereka yang melakukan praktek Suwung atau meditasi di tempat ini mampu mengembalikan spiritualitas dalam dirinya. Ya katanya mampu melepas penat dan keletihan batin di sepanjang perjalanan hidupnya,” kata Hadi.

Hening dan Sunyi Nada Kehidupan Tersaji Dalam Nada Gamelan Selo Bonang di Jember

Hening Sunyi Selo Bonang, susunan batu bernada gamelan ( https://www.selobonang.blogspot.com)

Jember selain memiliki pemandangan alam yang bagus, yang juga memiliki situs megakitikum.

Desa Panduman Kecamatan Jelbuk di Jember, tempat dimana banyak sekali bebatuan megalitikum yakni batu yang bisa menghasilkan suara dan menyerupai alunan musik gamelan.

Kini tempat itu menjadi wisata edukasi dan diberi nama Selo Bonang. Disana juga sangat sesuai untuk tepat bermeditasi dan merasakan keheningan dan kesunyian nada kehidupan.

Sebab, Selo Bonang hanya berjarak sekitar 15 kilometer dari kota Jember, dengan waktu perjalanan 36 menit. Ditambah letaknya yang berada di lereng pegunungan Hyang dengan ketinggian 800 meter dari permukaan laut.

Untuk menuju ke Selo Bonang bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat. Namun, pengunjung harus parkir di bawah dan melanjutkan perjalanan menuju lokasi dengan berjalan kaki.

Bila menggunakan sepeda motor, pengunjung bisa mengendarainya hingga dekat lokasi dan memarkirkannya di rumah warga.

Jika perjalanan dilakukan menggunakan angkutan umum, pengunjung bisa menggunakan jasa ojek dari terminal arjasa untuk sampai ke tempat wisata Selobonang.

Menurut pemilik sekaligus pengelola wisata Selo Bonang, Hadi Poernomo, Selo Bonang berawal dari temuan batu piring kecil. Tapi setelah digali, ternyata ada banyak batu yang berbentuk unik.

“Saat itu saya mulai menata bebatuan itu agar lebih rapi,” kata Hadi saat dikonfirmasi Senin 1 November 2021.

“Namun saat mencoba mengetuk batu, batu tersebut mengeluarkan bunyi dana yang menyerupai gamelan,” kata dia.

Hadi kemudian mengembangkannya Selo Bonang menjadi menjadi tempat wisata khusus, bagi orang-orang yang memang ingin menikmati kesunyian.

Bersama wwarga Dusun Sumbercandik, Hadi jemudian menyiapkan sarana pendukung fasilitas umum dan masjid. Sehingga siapaun yang ingin menikmati keunikan Selo BOnang bisa betah bermeditasi disana.

Saat ini, ada sekitar 80 batu yang sudah terkumpul dan disusun sesuai laras gamelan.
Selo Bonang memberi semua yang dibutuhkan untuk membuat diri Anda semakin tenang, rileks dan nyaman.

“SELO BONANG, ” BEST SPIRITUAL RETREATS IN THE WORLD

Ada banyak tempat yang diyakini memiliki energi khusus dari alam yang bisa meningkatkan kesehatan dan kecerdasan spiritual. Seperti halnya, destinasi Wisata Selo Bonang  yang terletak di Kawasan Pegunungan Hyang Argopuro, tepatnya di Sukma Elang Dusun Sumbercandik Desa Panduman Kecamatan Jelbuk, Jember.
Selo Bonang diyakini  memancarkan energi positif yang menawarkan pilihan liburan bagi pemulihan  kesehatan, detoksifikasi membersihkan diri untuk penyembuhan. Selo Bonang pun jadi secuil  surga bagi traveler yang hendak meningkatkan kesehatan spiritual dan fisik mereka.

“Sudah banyak pengunjung lokal dan turis mancanegara datang ketempat ini  dengan tujuan yang sama yaitu melakukan meditasi dan mencari kesembuhan spiritual,” Ujar Pemangku Selo Bonang Hadi Poernomo. Selasa (10/03/2020).
“Ketika anda melakukan meditasi ditempat ini Mereka kebanyakan dapat  melakukan dalam  keheningan, kedamaian dan  harmoni. Selo Bonang dapat membantu Anda mencapai ke dalam satu keadaan yang terbebas dari beban pikiran,” Imbuhnya.
“Ketika itu, tubuhpun terasa nyaman secara alami menuju titik harmoninya. Energi kembali diseimbangkan, dan bagian dari yang sakit pun dibantu untuk dipulihkan. Kembali ke titik nol, membuat Kita semakin sadar  potensi fitrah yang bisa naik ke potensi optimal dan bergerak ke arah yang lebih baik,” tandasnya.
Pengalaman menakjubkan melakukan Meditasi Spiritual pernah dialami Marzena (27)Turis asal Warsawa Polandia.
“Incredible Experrience, Saya merasa menjadi spesial di Selo Bonang. Bisa relax dan mencapai meditasi yang sempurna. Ini jadi pengalamanku yang sangat menakjubkan selama 7 tahun perjalananku berkunjung ke 30 Negara di Dunia,” Ungkapnya.
“Saya   berharap  ke depan banyak orang didunia datang ke Selo Bonang, tetapi datanglah dengan cara yang baik, tidak merusak tempat ini, harus menghargai dan menjaga tempat ini,” tuturnya.
Belum lagi ada yang menarik di tempat ini. Pengunjung dimanjakan sajian seni budaya lokal, sejarah, air terjun, sunrise seribu bukit yang  spektakuler. Pesona Selo Bonang akan memberikan ketenangan lahir dan batin buat setiap wisatawan yang berlibur ke tempat ini.

Pemandangan di tempat ini juga tak kalah indah suasana dan panoramanya, bahkan bisa dibilang ‘tersembunyi’ karena jarang dikunjungi wisata lokal tapi sudah banyak para traveler di dunia seperti wisatawan asal Spanyol, Jerman, Australia dan Polandia.

Selo Bonang bahkan telah mendapatkan banyak pengakuan dari traveler dunia yang pernah mengunjungi dan membuktikan pesona keunikan dan misteri Lembah Batu Bernyanyi yang ditemukan oleh seorang Polisi 4 Tahun lalu di sebuah Lembah di Pegunungan Hyang Timur Argopuro, Jember, Jawa Timur.

Seperti turis, Marzeena (27), turis asal Warsawa, Polandia. Dia menunjukkan kekaguman keindahan Selo Bonang. “Saya sangat senang menerima berita yang begitu indah dari salah satu tempat yang paling menajubkan yang pernah saya kunjungi”, ucap Marzeena.

Ditempat yang sama, turis Beatriz (25) Asal Marbela, Spanyol, terpesona dengan keindahan Selo Bonang, bahkan dia memuji polisi yang diketahui pengelola sekaligus yang punya tempat lokasi.

“Ini adalah pelerjaan besar yang menunjukan kepada dunia, terimaksih polisi, tempat ini (Selo Bonang) sungguh indah”, ujar Beatris

Diketahui, Hadi Poernomo, adalah seorang polisi pengelola sekaligus pemilik lahan Obyek Wisata Selo Bonang mengatakan jika bentangan alam di Kawasan ini memiliki sejuta pesona dan layak dipromosikan kepada dunia.

“Dengan potensi yang besar itu, Dusun Sumbercandik, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Jember, yang terletak di bawah kaki Gunung Argopuro itu memiliki masa depan cerah sebagai potensi wisata dunia yang dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat pinggiran,” ujarnya, (29/2/2020).

Selain Obyek Wisata Selo Bonang, Potensi yang dimiliki desa ini diantaranya, air terjun, keindahan alam, hasil pertanian,perkebunan kopidan buah-buah, keramahan masyarakat lokal, kekompakan pemuda serta aktivitas masyarakat yang masih tradisional. Selain itu, di desa ini memiliki kesenian asli yang dimanfaatkan untuk menyambut para tamu wisatawan.

Rata-rata, para wisatawan mengatakan Selo Bonang termasuk daerah yang memiliki daya menarik dengan kearifan lokal masyarakatnya ramah-ramah. Selain itu, desa itu masih alami sehingga, kehidupan masyarakatnya begitu Bersahaja namun menyimpan segudang pesona sunrise Alam Seribu Bukit di Kabupaten Jember.

Wisata Selo Bonang juga berdampak pada perkenomian warga sekitar, baik dari segi ekonomi maupun tempat bermain anak-anak.

Ginem (55), warga Dusun Sumbercandik, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Jember, Jawa Timur, yang rumahnya tak jauh dari lokasi Selo Bonang mengatakan manfaat wisata itu.

“Wisata ini menambah penghasilan warga sekitar dengan menjual makanan khas desa, tak hanya itu, anak-anak juga sering bermain ditempat ini”, terangnya.

Selo Bonang yang dikelola sejak tahun 2012 oleh seorang polisi, Aipda Hadi Poernomo, dinas di Polsek Arjasa, Polres Jember. Dia menuturkan bahwa pernah jatuh batu meteor berwarna hijau seberat 2 kilo gram.

“Iya ada barangnya, sudah diuji laboratorium gemologist. Makanya selo Bonang itu direkomendasi jadi wisata sejarah Geologi Gunung Argopuro purba yang sangat potensial”, jelas Hadi.

“Menurut para ahlinya jenis meteor Green moldavite adalah batuan meteor yang menabrak bumi 14 Juta tahun lalu, yang meninggalkan jejak kawah atau Lembah dimana tempat yang dijatuhi. Salah satunya yang terkenal didunia di sungai Moldo Rusia”, imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis menyebut akan menaikkan pangkat siapapun anggota Polri yang berprestasi. Ketika ditanya, jika mendapat apresiasi dari Kapolri, apa yang akan dilakukan.

“Saya ini prajurit pak, Tut Wuri Handayani”, ucap Hadi, polisi yang suka tersenyum ini.

Tak hanya itu, kisah Selo Bonang juga menyabet juara favorit lomba dongeng kearifan lokal yang digelar Perpustakaan Daerah Pemkab Jember, yang dibawakan oleh murid atau siswa SD Rukun Harapan, Kota Jember.

Lokasi Wisata Selo Bonang di Desa Panduman Jelbuk Belum Masuk Destinasi Wisata Jember

 Lokasi wisata Selo Bonang di Desa Panduman Kecamatan Jelbuk hingga saat ini belum diakui sebagai salah satu destinasi wisata Jember. Padahal warga Panduman sudah mengusulkan selao bonang sebagai lokasi wisata geologi sejak bulan Septemper tahun 2017 lalu. Batu selo bonang merupakan batu yang mengeluarkan suara nada saat diketuk. Setiap batu bisa mengeluarkan hingga 6 suara nada,,

Warga Desa Panduman, Hadi Purnomo, mengaku hingga saat ini pihaknya yang menjaga dan merawat lokasi Selo Bonang sehingga wisatawan lokal merasa nyaman saat berkunjung. Hadi menceritakan, warga sudah melayangkan surat kepada Pemprov Jawa Timur dan Pemkab Jember agar batu Selo Bonang ini diambil alih dan menjadi hak Pemkab Jember. Warga berharap Selo Bonang menjadi obyek wisata geologi. Hadi mengaku mendapatkan informasi kalau Pemprov Jawa Timur juga sudah melayangkan surat rekomendasi kepada Pemkab Jember untuk segera menindaklanjuti penemuan batu Selo Bonang tersebut.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Jember, Arif Cahyono, saat dihubungi melalui telepon menjelaskan, hingga saat ini Dinas Pariwisata masih mengecek status kepemilikan lahan. Sebab, lanjut Arif, lahan yang berpotensi menjadi obyek wisata tidak bisa langsung diambil alih oleh Pemkab, contohnya tampat wisata Pantai Payangan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here